Dari sekian part mengapa pertanyaan ini membuatku jatuh mental
Pernikahan
Aku heran mengapa, orang banyak sekali menantikan ini, aku tidak begitu terobsesi dengan itu.
Aku selalu memikirkan diriku masih kecil, masih butuh mama dan bapakku, masih ingin di kamarku begadang, bernyanyi, bangun semaunya, akuuu benar2 masih stuck di duniaku yg indah ini.
Aku tersadar ketika doiku menyatakan kalimat
“Ayo menikah”
“Sayang ayok mi kita menikah”
“Sayang mau ma menikah , ayokmi”
Dan akuu stak tak bisa menjawab dan selalu mengalihkan..!!
Aku tidak tahu harus menjawab apa.. tapi aku serius memikirkan jawabannya!!
Aku bukan tidak mau tapi memang belum siap denhan hal2 yg datang..
Aku punya bnyak standar tentang pernikahan tapi bukan standar tentang kemapanan dan fisik. Tapi standar tentang value yg nntinya akan kita bangun.
Akhirnya aku tahu jawaban apa , aku menawarkan tentang pranikah, yang mgkin akan membantuku tidak khawatir tentang pernikahan.
Aku bingung menggambarkan bagaimana pikirkanku.. tapi aku benar2 bingung harus bagaimana nntinya.. walaupun aku belum memberitahu keluargaku.. tapi aku bingung
